Senin, 06 Februari 2012

AIR oleh H.M Hafiz Yazid

PEMBAGIAN AIR
Air terbagi 4 ( asy-Syaikh al- Imam Muhammad bin al-Qasim al-Gazzi asy-Syafi’i, Fath al-Gharib ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’ dalam Hasyiyah asy-Syaikh al-Bajuri, jil. Ih. 52-69)

1.    Air suci dan mensucikan. Air ini tidak makruh digunakan. Air ini adalah ai rmutlaq. Contoh air laut, air hujan, air sumur, air sungai, air mata air, air salju dll.
2.    Air suci mensucikan, tapi makruh digunakan untuk badan, boleh untuk pakaian. Air ini adalah air musyammas,atau air yang terkena panas matahari. Dimakruhkan secara syariat apabila air tersebut terletak di bejana yang terbuat selkain dari emas dan perak. Jika air tersebut dingin, maka tidak makruh lagi digunakan. Namun, an-nawawi berpendapat air tersebut tidak makruh secar amutlaq. Dimakruhkan juga aoabila air tersebut bersangatan panas atau bersangatan dingin.
3.    Air suci dan tidak dapat mensucikan. Air ini adalah air musta’mal, tidak boleh digunakan untuk mengangkat hadas atau membersihkan najis. Air yang berubah salah satu sifatnya dengan benda yang suci, seperti air mawar yang tidak berbau dan air musta’mal, sedangkan perubahannya mengakibatkan air itu tidak lagi mutlaq, maka air itu masih suci tetapi tidak mensucikan. Namun, jika percampurannya sedikit dan tidak merubah air tersebut maka tetap suci lagi mensucikan. Hal ini berbeda ketika yang merubah sifat air itu sesuatu yang berada disampingnya, atau tidak menyatu dengaan air tersebut seperti tanah, kiambang, sesuatu yang ada ditempatnya, atau tempat mengalirnya, maka ia tetap suci dan mensucikan.
4.    Air yang bernajis. Air ini terbagi dua:
a.    Air sedikit, tidak sampai dua qullah yang terkena najis, berubah sifatnya atau tidak. Namun, apabila air ini terkena bangkai yang tidak mengalir darahnya ketika dibunuh, seperti lalat, maka tidak bernajis, jika tidak berubah sifat air tersebut.
b.    Air yang mencukupi atau lebih dua qullah yang terkena najis hingga berubah sifat airnya. Dua qullah adalah ± 500 ratl/kati baghdad.
5.    Pengarang meninggalkan bagian kelima, yakni air suci mensucikan namun haram digunakan. Seperti, berwudhu dengan air rampasan atau dengan air yang dikhususkan untuk diminum.