Selasa, 14 September 2021

Koneksi Antar Materi, Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pada tulisan ini, saya akan coba menjabarkan bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil.

Pratap Triloka adalah konsep pemikiran yang digagas oleh Bapak Pendidikan Indonesia tersebut yang dapat kita amalkan dalam hal apapun termasuk dalam hal pendidikan. Ketiga konsep itu adalah 1) Ing ngarsa sung tulada; 2) Ing madya mangun karsa; 3) Tut wuri handayani. Dengan artian di depan sebagai teladan, di tengah menggerakkan, di belakang mendorong.

Dari ketiga konsep kedudukan tersebut, guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan mampu mempertimbangkan posisi tersebut dalam penentuan keputusan terbaik yang akan diambil dan diuji.

Selanjutnya, nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan dapat berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Diri kita yang merupakan pribadi yang unik yang memiliki latar belakang pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman bisa jadi akan mengambil keputusan yang berbeda dengan orang lain terutama dalam dilema etika yaitu pertentangan antara benar lawan benar. Terlebih kebijaksanaan tiap orang untuk dapat menentukan opsi trilema dari kasus dilema etika yang diterimanaya juga akan berpengaruh dengan keputusan akhir.

Tentang kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) pada pendidikan guru pengerak sebelumnya, saya merasa bahwa teknik tersebut dapat diterapkan dalam setia[ jengjang pendidikan dan usia anak dengan tingkatan yang disesuaikan terntunya.

Dalam hal tersebut, saya memiliki pertanyaan yaitu tentang bagaimana guru-guru di Indonesia dapat secara keseluruhan memahami dan mendalami pentingnya teknik coaching dalam pengembangan keterampilan mengambil keputusan oleh orang lain.

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik sangat menarik bagi saya karena sebagai seorang guru tentu tantangannya tidak hanya saat di ruang kelas untuk memimpin pembelajaran saja. Lebih dari itu, banyak keterampilan lain yang harus dimiliki dan diasah salah satunya yaitu pengambilan keputusan.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Semakin baik dan terampil seorang guru memutuskan suatu permasalahan atas kasus yang sadar atau tidak akan selalu dihadapi oleh guru maka semakin baik pula budaya positif di kelas atau sekolah tersebut terwujud.

Selanjutnya, saya merasa tidak menemukan kesulitan-kesulitan di lingkungan saya sehingga sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini. Meskipun tentu butuh waktu untuk membiasakan budaya positif dan juga saling berbagi pengalaman dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.

Dan pada akhirnya, pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita memiliki pengaruh. Yaitu bagaimana keputusan yang dipertimbangkan dengan baik terkait paradigma, prinsip berpikir, dan juga langkah pengambilan keputusan yang tentu bertujuan untuk memutuskan solusi terbaik atas setiap dilema etika yang muncul. Terutama terkait pembelajaran yang berdampak langsung pada murid.

Dalam pengambilan keputusan tersebut, seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Saat dihadapkan dengan dilema etika yang jika diputuskan berdasarkan aturan namun akan berdampak pada masa depan murid, guru dapat mempertimbangkan hal tersebut sehingga dicarikan solusi terbaik dengan tetap memahamkan kepada murid bahwa yang dilakukannya adalah kekeliruan sehingga di waktu mendatang tidak diulanginya.

Sebagai penutup, kesimpulan akhir  yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah tentang tanggungjawab besar seorang pendidik yang tidak dapat dihindarkan akan menghadapi kasus-kasus dilema etika dalam menjalankan tugasnya. Dari materi-materi sebelumnya. modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran melengkapi peran dan tugas seorang guru dengan tujuan utama menuntun setiap kodrat anak agar dapat mengembangkan segala kodratnya sehingga menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang baik.

Syahridho zein, CGP Angkatan 2 Medan