Pada tulisan ini, saya akan coba
menjabarkan bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi
Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan
keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil.
Pratap Triloka adalah konsep
pemikiran yang digagas oleh Bapak Pendidikan Indonesia tersebut yang dapat kita
amalkan dalam hal apapun termasuk dalam hal pendidikan. Ketiga konsep itu adalah
1) Ing ngarsa sung tulada; 2) Ing madya mangun karsa; 3) Tut wuri handayani. Dengan
artian di depan sebagai teladan, di tengah menggerakkan, di belakang mendorong.
Dari ketiga konsep kedudukan
tersebut, guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan mampu mempertimbangkan posisi
tersebut dalam penentuan keputusan terbaik yang akan diambil dan diuji.
Selanjutnya, nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan dapat berpengaruh
kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Diri kita yang merupakan
pribadi yang unik yang memiliki latar belakang pengetahuan, keterampilan, serta
pengalaman bisa jadi akan mengambil keputusan yang berbeda dengan orang lain
terutama dalam dilema etika yaitu pertentangan antara benar lawan benar. Terlebih
kebijaksanaan tiap orang untuk dapat menentukan opsi trilema dari kasus dilema
etika yang diterimanaya juga akan berpengaruh dengan keputusan akhir.
Tentang kegiatan
terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan
kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) pada pendidikan guru pengerak sebelumnya, saya merasa bahwa
teknik tersebut dapat diterapkan dalam setia[ jengjang pendidikan dan usia anak
dengan tingkatan yang disesuaikan terntunya.
Dalam hal tersebut, saya memiliki
pertanyaan yaitu tentang bagaimana guru-guru di Indonesia dapat secara
keseluruhan memahami dan mendalami pentingnya teknik coaching dalam
pengembangan keterampilan mengambil keputusan oleh orang lain.
Pembahasan
studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai
yang dianut seorang pendidik sangat menarik bagi saya karena sebagai seorang
guru tentu tantangannya tidak hanya saat di ruang kelas untuk memimpin
pembelajaran saja. Lebih dari itu, banyak keterampilan lain yang harus dimiliki
dan diasah salah satunya yaitu pengambilan keputusan.
Bagaimana
pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan
yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Semakin baik dan terampil seorang guru memutuskan
suatu permasalahan atas kasus yang sadar atau tidak akan selalu dihadapi oleh
guru maka semakin baik pula budaya positif di kelas atau sekolah tersebut
terwujud.
Selanjutnya,
saya
merasa tidak menemukan kesulitan-kesulitan di
lingkungan saya
sehingga sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan
keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini. Meskipun tentu butuh waktu untuk
membiasakan budaya positif dan juga saling berbagi pengalaman dapat membantu
mengatasi tantangan tersebut.
Dan pada
akhirnya, pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita memiliki pengaruh. Yaitu bagaimana keputusan yang
dipertimbangkan dengan baik terkait paradigma, prinsip berpikir, dan juga
langkah pengambilan keputusan yang tentu bertujuan untuk memutuskan solusi
terbaik atas setiap dilema etika yang muncul. Terutama terkait pembelajaran
yang berdampak langsung pada murid.
Dalam pengambilan keputusan
tersebut, seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Saat dihadapkan dengan dilema etika yang jika
diputuskan berdasarkan aturan namun akan berdampak pada masa depan murid, guru
dapat mempertimbangkan hal tersebut sehingga dicarikan solusi terbaik dengan
tetap memahamkan kepada murid bahwa yang dilakukannya adalah kekeliruan
sehingga di waktu mendatang tidak diulanginya.
Sebagai penutup, kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari
pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah tentang tanggungjawab besar
seorang pendidik yang tidak dapat dihindarkan akan menghadapi kasus-kasus
dilema etika dalam menjalankan tugasnya. Dari materi-materi sebelumnya. modul
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran melengkapi peran dan tugas
seorang guru dengan tujuan utama menuntun setiap kodrat anak agar dapat
mengembangkan segala kodratnya sehingga menjadi pribadi dan anggota masyarakat
yang baik.
Syahridho zein, CGP Angkatan 2 Medan