Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif
§ Latar belakang tentang situasi yang dihadapi oleh
Calon Guru Penggerak
Latar
belakang pemilihan budaya Bernalar Kritis sebagai budaya yang ingin saya angkat
pada aksi nyata modul 1.4 ini adalah bawa hal tersebut merupakan salah satu
fokus pengembangan keterampilan siswa sesuai pelajar pancasila yang digagas
oleh kemendikbud dikti ristek.
Model pembelajaran pada pendidikan tingkat dasar saat ini tidak cukup hanya dibekali dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung atau “Tree Rs” (reading, writting, arithmetic), tetapi juga harus dibekali dengan kompetensi masyarakat global, yaitu komunikasi, kreatif, berpikir kritis, dan kolaborasi atau “Four Cs”(communicators, creators, critical thingkers, and collaborators) (NEA, 2012).
Dalam Framework
21st Century Skills, terdapat empat keterampilan, 4C keterampilan abad 21 yang
di petakan sebagai kompetensi berpikir abad 21 yang terdiri dari, Creativity Thinking and innovation, Critical
Thinking and Problem Solving, Communication, dan Collaboration.
Latar belakang lain mengingat siswa saya merupakan insan dengan potensi memiliki berbagai ketarampilan baik yang dibutuhkan untuk masa depan mereka maka saya berupaya membuat satu rancangan tindakan aksi nyata berkaitan dengan pengembangan bernalar kritis (critical thinking).
Sehingga harapannya dari aksi
nyata ini kemampuan bernalar kritis siswa dapat meningkat.
§ Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan, berikut alasan
mengapa melakukan aksi tersebut
1. Mengajak sebanyak mungkin warga
sekolah untuk terlibat dalam rancangan tindakan aksi nyata.
2. Menginisiasi diskusi perumusan
tujuan budaya positif sekolah yang berdampak pada siswa terutama berkaitan
budaya berpikir kritis.
3. Membuka diskusi dengan siswa tentang
pentingnya budaya berpikir kritis serta kaitannya dengan kemampuan yang harus
dimiliki di abad 21.
4. Membuat kesepakatan kelas bersama
siswa tentang bagaimana cara meningkatkan budaya berpikir kritis dalam
pembelajaran ataupun di luar pembelajaran
5. Merancang pembelajaran yang berfokus
pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
6. Menjadwalkan evaluasi untuk
memetakan pencapaian perwujudan budaya berpikir kritis oleh siswa
7. Melakukan refleksi terhadap hasil
evaluasi dan menuangkannya dalam program sekolah dan/atau rencana pembelajaran
di pertemuan berikutnya
8. Penilaian/evaluasi aksi nyata berupa
observasi dan kuisioner/angket
Alasan
melakukan aksi tersebut adalah untuk upaya penerapan budaya positif yaitu
bernalar kritis yan gdisertai juga dengan tahap evaluasi sebagai bahan
refleksi.
§ Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
Agar
mencapai tujuan peningkatan keterampilan bernalar kritis pada murid, perlu
diimplementasikan melalui sebuah program. Salah satunya adalah yang sejalan
dengan tujuan assessment dinas pendidikan yang menuntut bernalar kritis yaitu
Asesmen Nasional (AN). Sekolah bekerjasama dengan pihak NUADU sebangai penyedia
soal berbasis teknologi. Anak mengikuti AN bidang numerasi dan literasi yang
menuntut siswa bernalar kritis tentang permasalahan yang ada di rangkaian
pertanyaan tersebut.
Perasaan saya selama melakukan aksi nyata adalah senang karena dapat ambil bagian dalam penerapan budaya positif di sekolah.
§ Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
(kegagalan, keberhasilan, dan hal-hal yang tidak sesuai dengan rancangan aksi
nyata)
Pembelajaran
yang didapat dari aktifitas aksi nyata budaya positif yaitu pentingnya bernalar
kritis sebagai keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi
persaingan hidup pada masa kini dan masa depannya kelak ketika dewasa. Selanjutnya,
informasi bahwa secara umum tingkat keterampilan bernalar kritis pelajar di
Indonesia masih butuh ditingkatkan agar mampu bersaing secara global.
§ Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang
Selanjutnya,
rencana perbaikan yaitu konsistensi penerapan pembelajaran yang mendorong siswa
dalam meningkatan keterampilan bernalar kritis. Juga dalam model penilian yang
menggunakan tingkat berpikir HOTS. Diperlukan juga kerjasama semua guru agar
dapat memiliki semangat yang sama dalam penerapan budaya positif kemampuan
bernalar kritis.
§ Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa
foto-foto berikut caption/narasi singkat nya.
Foto di atas adalah gambaran bagaimana diskusi di kelas berjalan, siswa dibudayakan untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal yang sedang dibahas baik dalam hal materi maupun informasi umum yang sedang berkembang. Dengan keterbukaan siswa dalam berpendapat, guru menuntun agar cara berpikir siswa menjadi lebih kritis sehingga dapat memberikan argument yang matang dan berdasarkan data berupa pengetahuan mereka.
Di atas merupakan laporan dari salah satu siswa mengenai kemampuan bernalar siswa yaitu di bidang literasi. Yaitu hasil dari pemahaman literasi siswa menggunakan penilaian dengan format Asesmen Nasional (AN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar